Apollotimes.news_ Tepat pada hari ini, 2 November 2025, PSM Makassar genap berusia 110 tahun. Klub kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan ini tercatat sebagai tim sepak bola tertua di Indonesia. Berdiri sejak 2 November 1915 dengan nama Makassar Voetbal Bond (MVB), klub ini kemudian dikenal luas dengan nama PSM Makassar seperti sekarang.

Selama lebih dari satu abad perjalanan, Juku Eja menjadi simbol sejarah panjang sepak bola Indonesia. Dari masa ke masa, PSM telah melewati berbagai era dan dinamika kompetisi, namun tetap menjadi bagian penting dalam perkembangan olahraga ini di tanah air.

Pada masa perserikatan, PSM tampil dominan dengan mengoleksi lima gelar juara, yakni pada musim 1956–57, 1957–59, 1964–65, 1965–66, dan 1991–92. Keberhasilan itu menjadikan mereka salah satu klub paling disegani di Indonesia.

Memasuki era Liga Indonesia, performa PSM tak kalah gemilang. Klub asal Kota Daeng itu sukses menambah dua trofi juara, yakni pada musim 1999–2000 dan 2022–2023. Selain itu, PSM juga empat kali menjadi runner-up, menunjukkan konsistensi mereka di kancah nasional.

Kesuksesan PSM berlanjut dengan pencapaian di ajang Piala Indonesia 2018/2019, ketika mereka berhasil keluar sebagai juara setelah menyingkirkan lawan-lawan kuat dari berbagai daerah.

Di pentas internasional, PSM Makassar turut mengharumkan nama Indonesia. Mereka pernah berkompetisi di Piala Winners Asia 1997–98 dan Liga Champions AFC 2000–2001, bahkan mencapai babak perempat final—prestasi yang masih menjadi rekor terbaik bagi klub Indonesia hingga kini.

Merayakan usia ke-110, harapan besar disampaikan oleh para suporter agar PSM terus berkembang dan memperbaiki kondisi finansial klub. Stabilitas keuangan dinilai penting agar tim tetap kompetitif di Liga 1 maupun di level Asia.

“Semoga musim ini PSM bisa bangkit dan keuangannya membaik. Ewako!” seru para pendukung yang memadati stadion dan ruang-ruang komunitas penggemar.

Dengan semangat juang dan sejarah panjangnya, PSM Makassar tak sekadar menjadi klub sepak bola, melainkan simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Sulawesi Selatan yang terus hidup dari generasi ke generasi.